Tulisan di bawah ini dimaksudkan untuk mengawali tulisan selanjutnya ttg BB, Android n Iphone dan ditulis semata-mata pengalaman diriku yg berkenaan dengan hal tersebut. So, mohon dimaafkan sebelumnya kalau review di bawah ini sangat subjektif dan mungkin kurang bukti-bukti akurat. Sebisa mungkin diriku berusaha untuk objektif… *eh, ga janji ding!*
Tahun 2010 awal, pada saat aku pergi merantau di negara Kanguru, handphone yang kubawa adalah E66 Nokia. Tergolong smart sebagai handphone, but not smart enough untuk nunjukkin arah bagi seorang buta arah kaya gw. Kenapa? Well..sebelum aku mereview tentang 3 brand ternama itu, aku pengen bernostalgia sebentar dengan smartphone jadul kayak Nokia…
[Lagi-lagi karena pengen nostalgia, mohon maaf kalau jadi cerita masa lalu…hehehe….]
Duluuuuuu sekali, jaman setelah Soeharto lengser, aku mulai pake hp. Nomernya masih mahal banget kala itu. Bayangin aja, untuk dapet nomer perdana, aku harus rela ngeluarin duit 1 juta, walaupun pulsanya 500rb juga sih…. Masalahnya ga ada yg jual nomer perdana Simpati tanpa pulsa waktu itu. So, ngga heran kalau penjualan nomer bekas pun bisa laku, karena lebih murah. Hpku masih seputaran nokia 5110, 8210, 3315 kayak gambar di bawah ini. *sumpe kalau sekarang ngeliatnya kayak hpnya jaman purbakala* (courtessy to Wikipedia)
atau hp-hp kayak ericsson (blm gabung ama sony) seperti seri GH 388, T20, T29, atau T1o yang trendy. coba googling aja, lucu2 loo hpnya…hehe….
Ketika dapet reward of something, aku dapet hp canggih kala itu. Siemens Me45.
I tell you, ni hp canggih bener. Anti dust and shock-resistant. karena semua lubangnya ada penutupnya dan sebagian casingnya dari karet. Dan yang paling penting adalah: bisa sync ke komputer!! Waahhh pada jaman itu, handphone yang bisa sync ke komputer untuk phonebook n messaging adalah sangat sangat canggih!!
Entah kenapa aku lupa, tapi aku sempet bergerilya dengan berbagai handphone canggih yang harganya ga mahal banget, kayak samsung, soner t610, nokia 6630, dll. Aku seakan tersepona dengan kemudahan akses dan kelengkapan handphone dalam memfasilitasi hidup kita *lebay* tapi emang bener sih, aku selalu berusaha mengoptimalkan fungsi-fungsi hpku.
Kembali ke handphone yang aku bawa ke negeri Kanguru, E66.
Handphone ini dah cukup canggih untuk masanya. 3G, kamera oye, dan ada GPS!! Believe me, di negara ini, memiliki GPS sangatlah nyaman…dan GPS tidak perlu koneksi internet, cukup radar satelit.
Tapi ternyata ada satu masalah, hehehe…. secara aku nggak paham dengan peta *hey, women can’t read maps, u know!* pas aku buka GPS dan jelaslah titik keberadaanku dalam peta itu, ternyata aku ga bisa menentukan arah jalan karena aku tidak pasti kemana diriku menghadap. Hahaaha…simpelnya akhirnya aku harus berjalan sekitar 50 meter dulu, sampai akhirnya titik di peta itu bergerak dan aku tau arahnya…. I guess itu bukan hpnya, tapi akan semangat bermanfaat kalau kita tau arahnya, misal ipin….
Lanjuuuutt…ke Part 2!