Uncategorized

Kisah Negeri Kanguru: Petualangan Mencari Salju

Buat yang masih ingat lagu2 di era Jamal Mirdad, ada lagu judulnya Hati Selembut Salju, yang liriknya :

Aku menanti, Ku menanti kau kembali
Jangan lagi Kecewakan hati ini
Biar seribu tahun memutih rambutku
Hatiku tetap selembut salju

dan berbagai lirik puisi or kata-kata romantis yang memberikan pencitraan diri atas salju. Pencitraan diri yang tertanam dari kecil hingga akhirnya aku bertemu sendiri dengan si salju. Si salju kemudian menceritakan yang sebenar-benarnya padaku, betapa semua itu adalah pembunuhan karakter!

Kata si Salju, mungkin maksud manusia dan segala puisi yang diceritakan itu baik, tapi ketika akhirnya mereka bertemu sendiri dengan si Salju, mereka kecewa dan mengungkapkan ketidakpuasan itu terhadap si Salju. Padahal Salju tidak pernah mengatakan apa-apa tentang apa dan siapa dirinya. dan yang jelas, Salju tidak pernah berbohong.

Halah…ngelantur!

Jadi tujuan tulisan ini hanyalah semata-mata bercerita mengenai pengalamanku bertemu Salju. Di Indonesia, sepertinya tidak ada tempat yang bersalju deh, kecuali mungkin gunung Jayawijaya. Mungkiiiin….

Nah, pada saat aku berkesempatan untuk sekolah di Aussie, aku sempat pula merasakan musim dingin yang terjadi di pertengahan tahun. Tidak tanggung-tanggung, aku mengejar salju di tiga tempat sekaligus, di Snowy Mountain NSW, Melbourne n Hobart. Apakah aku berhasil bertemu Salju??

Sebenarnya niatku bertemu Salju adalah bagian dari rangkaian perjalananku ke Adelaide, Hobart, Melbourne and back to Sydney dan menyempatkan diri ke Snowy Mountain yang terletak di antara Sydney dan Canberra. Kalau ngga salah, perjalanan itu terjadi sekitar bulan Juli 2010, di sela-sela break semesterku.

As u may know, Sydney adalah termasuk kota yang hangat. Ngga ada salju, meskipun seiring dengan fenomena perubahan iklim, suhu di Sydney pun tidak kalah gila dengan kota2 dingin seperti Melbourne or Hobart. Yups! Aku bahkan sempat memanaskan heater ruanganku dengan maksimal dan masih bersembunyi di bawah 3 lapis selimut, belum lagi thermal clothes yang udah kupakai saat itu. Aku memang ngga tahan dingin, that’s why I chose Sydney!

Perjalanan ke kota2 itu semula kurencanakan sendiri, tapi karena temen2 ada yang denger, akhirnya banyak juga yg bergabung dan malah dengan tim yang berbeda-beda di setiap kota. It was fun! Karena aku bisa kenal sama orang yang baru sama sekali dan jadi akrab. Yang akan aku ceritakan di kisah kali ini, hanyalah sekedar petualanganku mencari salju. Kalau memungkinkan, suatu saat akan kuceritakan mengenai petualangan di masing2 kota itu yang semuanya menakjubkan.

First stop-ku di Adelaide, South Australia. Aku hanya semalam di sini. Karena keputusan mendadakku untuk ngambil winter course akhirnya menyebabkan keberangkatanku ke Adelaide bentrok dan harus mundur. Rencana stay di Adelaide selama 3 hari jadi cuma semalam. Aku harus merelakan ini karena kalau enggak, seluruh perjalanan berantaiku ke kota lain juga jadi terganggu. Hehehe… Adelaide itu dingin dan sepi! Perpaduan yang aku nggak suka… Kotanya penuh dengan bangunan tua, klasik kalau orang bilang. Di sini, aku kedinginan dan sampai menempelkan heater halogen ke badan pas tidur. Sayangnya, salju tidak turun di kota Adelaide nya saat itu, mungkin di suburbnya ada yg turun…

Second Stop, going to Hobart, Tasmania. First impression: this city is beautifuuuuuuul and naturally amazing!! Aku stay disini agak lama dan sempet main hingga ke Mt. Wellington yang di Tasmania. Suhu di Hobart dingiiiiiin booow…. Buatku yang biasanya hanya mengalami udara dengan suhu sekitar 15 derajat celcius sehari-hari, tiba2 harus menjalani hidup dengan suhu 5 derajat celcius sehari2!! hihihi…shock dehhhh…. mana persediaan selimut ga banyak lagi….

Did I see snow here??? Yes n No…

Entah karena belum terlalu musim dingin (tapi suhu udah gila) atau emang bukan di Hobartnya salju itu bercokol. Memang sih ada yg bilang kalau di Hobart dulu selalu bersalju, tapi semakin banyak ditinggali manusia, Hobart udah jarang bersalju. TAPIIII kita berkesempatan pergi ke Mt. Wellington. Kata guidenya, kita beruntung karena pas naek kesana ngga ada salju… lho!??! aku kaaan mau liat saljuuuuu…. ternyata menurutnya, kalau sampai di atas bersalju, maka akses menuju ke sana akan ditutup. ooo gituuu… yaahhhh…dilema deh… Dan memang, sampai atas, nggak ada salju 🙁 hiksss… hanya ice flakes di aspal2 atau dinding2 tebing. Karena dinginnya udara maka terbentuk ice flakes, tapi belum terlalu dingin sampai bisa membentuk salju.

Mt. Wellington terlihat dari bawah

Gambar pertama itu nunjukkin mt. Wellington pas kita naek mobil menuju ke atas. Terlihat seperti sangat dingin. Brrr….. Gambar selanjutnya itulah setelah kita sampai puncak. Woooww…sooo beautifuuulll… bagaikan negeri di atas awan looo!! Bener-bener cantik….

Di atas awan bersama teman2

Walaupun kita nggak ketemu ama salju, nggak nyesel juga sampai sini. Justru hasil dari perjalanan di Mt. Wellington ini malah menimbulkan pertanyaan baru, yaitu: apakah bisa dikatakan “selembut awan”?? [padahal “selembut salju” saja belum terjawab!] hehehe.. Habisnya lihat awan yang sangat putih itu bikin megang dan sepertinya awan itu memang sangaaaaat lembuuuuuutt…..

Akhirnya kita melanjutkan perjalanan ke Bonorong Wildlife. Disinilah ice flakes nya benar-benar nyata. Di Bonorong kita bisa ketemu ama hewan-hewan khas Australia, seperti Kanguru, Koala n Banjo, Wombat, n Tasmanian Devils. Mereka keliatan jauh lebih sehat-sehat dan segar daripada di kebun binatang. hehehe…mungkin udara dan makanannya memang lebih segar… I’ll show you what I had…

Be careful, the wombat is biting!!
Tasmanian Devils...always active!!
Banjo si Koala Besar...always photogenic!!
the Kangaroo....she wanted to poseeee!!! Hahaha....
ice flakes
I don't want to be narcissistic but this is the only pic I have to show you the ice flakes. You can see that white thingy on the ground, that's ice! n believe me, it was so cold here!!!

See…di foto-foto itu, aku dapet pengalaman banyak. still…belum ketemu salju, tapi setidaknya udah ketemu ice flakes yang gede2 la yawww!! hehehe…..

Third stop, at Melbourne. I hope I could see snow here. Tapi harapan hampa rupanya. Meskipun aku sampai pergi ke Ballarat, kota penambangan emas, yang pada saat aku pergi (bad timing) baru bersuhu -2 derajat celcius, tapi tetep ajaaa ngga ada salju!!! menyebalkan… Kuharap dengan perjuanganku seperti ini, aku bisa bertemu salju yang lembut, sesuai ekspektasiku!

Tapi, toh udah sampai sini, aku tunjukkin gimana kota kecil bersuhu di bawah nol… hehehe…

Menambang Emas di Ballarat. Disini dingiiiin, paginya sih..heheh...setelah agak siang dan beraktivitas ala penambang, baru deh agak hangat rasanya....
Suasana kota Ballarat, lengkap dengan para penjaga yang ganteng-ganteng....

Di Melbourne sebenernya ada gunung bersalju, namanya Mt. Buller. Sayangnya aku tidak sempat maen ke sana dan harus puas hanya menikmati hasil googlingan, misal di www.mtbuller.com.au hikss….

but it’s okayyyy….coz I went to Snowy Mountain di New South Wales, yang katanya saljunya lebih alami (konon ada yang bilang, di Mt. Buller saljunya ada yg buatan hihihi….). It took about 6 hours driving from Sydney to Snowy Mountain. aaaaannddddd, finallyyyy I saw snoooooowww!!! yyiiippppiiieeeeee!!!

Fourth Stop: Snowy Mountain, NSW

*I believe pics paint thousands word*

Snow everywhere....!!

Pada saat ini, aku belum benar-benar ketemu ama salju. Baru sekedar ngeliat dari dalam bus. Hehehe….

Di Snowy Mountain ada beberapa titik tempat wisata salju, tapi kali ini kita hanya pergi ke Perisher dan Thredbo. Masing2 punya keunikan tersendiri. Yang jelas, wisata utama disini adalah maen ski dan toboggan. Secara aku udah frustasi belajar ski yang ternyata untuk berdiri dan sliding 1 meter aja susahnyaaaa….maka aku lebih seneng maen toboggan alias papan seluncur. Jadi permainannya menggunakan papan atau lebih mirip kayak bak mandi bayi yang ujungnya lebih rendah di depan. Terus kita duduk dan berseluncur lah kita dari tempat yang tinggi. Waaahhh…..sangat menegangkan dan menyenangkan, karena pas di atas, kadang2 kita nggak bisa mengendalikan orang2 yang juga maen toboggan di bawah kita. Hehehe…aku sempat ‘menghajar’ beberapa orang yang berada di trakku. Aturannya: ga boleh marah kalau ditabrak hehehe….

Anyway, sesampainya di perhentian pertama, yaitu Perisher, akhirnya aku melihat gunung atau lebih tepatnya dataran tinggi dengan hamparan salju yang luaaaasss dan putih. Aku sampai merasa silau karena putihnya salju itu benar-benar putihhhh…. memplak kalau kata orang jawa. Sedikit berlari aku ngedeketin saljunya…..dan deg! kok?!? koooook kaya es batu diseruuuuuuuuttttt????????

Iyaaaa, kawan-kawan, ternyata salju itu tidak lembut sama sekali. salju nggak kaya kapas! salju itu kayak es batu diserut. dan kalau udah sering diinjek orang, salju bisa bener2 keras… tapi di tempat tertentu yang saljunya masih hasil tumpukan dari snowflakes or hujan salju, salju nya jadi masih gembur…dan kalau diinjek bisa kejeblos, tapi tetep ENGGAK LEMBUUUUT!!!

fiuhhhhh……..kalau di foto ini, kalian bisa liat kan, betapa salju bisa dipadat2in dan dibentuk sesuai keinginan kita. trus dilempar dan pyaaarrrrr berubah jadi es serut yang cukup pedih juga kalau kena kulit.

Snow... Saljuuu.... kau tak selembut yang kubayangkan....

So, I guess…banyak puisi yang mesti diubah! no more kata2 selembut salju. (kalau selembut awan, aku belum bisa buktiin). Aku hanya setuju kalau ada yang bilang seputih salju, karena salju emang bener2 putihhhh!!!

Hey, mumpung udah visit ke sini, I’ll show how my snowman looked like and what toboggan was!

Mr Snowman...He is sooo cuteeee....
Toboggan is Fun! Esp. for someone can't do skiing... hehehe..like me!
Believe me! Buat berdiri begini aja susaaaah bangeeeettt...
Higher point here at Thredbo! Where the profesional skier loved to play... And it was colder here! yiihhhaaaaa....

Petualangan Mencari Salju –> The End!

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *