Yes, aku adalah seorang essential oil’s lover!
Awalnya banget aku nggak tahu bedanya wewangian dan essential oil. Dari dulu aku memang suka banget sama yang wangi-wangi. Dari sekedar suka gonta ganti sabun mandi karena suka berpetualang dengan wangi-wangi yang baru (baca: …) sampai suka pakai aromaterapi yang dipanaskan dengan lilin. Bahkan dupa wangi yang suka dijual bareng minyak pewangi pun dulu ku suka. Tapi, dulu aku nggak pernah tahu kalau wewangian itu bisa berasal dari sumber alami dan juga sintetik.
Dulu beli oil pewangi di pameran-pameran yang selalu bilang alami. Tahu kan, oil yang diaktifkan dengan cara dipanasi di ceruk dengan lilin di bawahnya. Ada banyak sekali macamnya dan kebanyakan aroma khas Indonesia, seperti sereh, melati maupun kenanga. Sayangnya, entah kenapa aku nggak pernah menemukan aroma yang bener-bener ‘klik’. Kadang aromanya ga enak, kadang berlebihan jadi bikin pusing, dan belum ada yang bener-bener menurutku pas.
Sampai akhirnya, ada teman yang beli essential oil dalam botol 5 atau 15 ml dan aku nimbrung ikut kepo saat itu hahaha… Pertama kali aku takjub adalah dengan aroma lemongrass yang menurutku paling enak diantara semua yang pernah kucoba. Waktu itu aku cuma hirup dari botolnya aja. Semakin lama dengerin penjelasan temenku, ternyata essential oil yang ini sifatnya alami dan bener-bener ekstrak.
Aku bahkan baru tahu kalau yang namanya EO itu punya manfaat therapeutic dan akhirnya ku cobain dengan mengoleskan lemongrass di leher dan bahu saat itu. Karena aku abis makan udang banyak banget jadi leherku rasanya kaku banget. Rasanya? Panas! Haha iyaaa.. panas karena dioleskan di leher. Untungnya aku tahan panas. Dan ajaib sih, ngga butuh waktu yang lama, kepalaku lebih enteng dan leherku nggak kaku lagi. Wow!
Akhirnya aku kepo dengan aroma-aroma yang lain dong. Di situ temenku bawa lavender, lemon, peppermint, dan ada juga yang namanya aneh-aneh seperti valor, thieves, atau purification. Semua kuciumin satu-satu, dan nggak ada aroma yang fail, alias semuanya sopan, nggak menyengat berlebihan. Ternyata ini memang salah satu kelebihan kalau benar-benar alami. Beda dengan pewangi sintetik, yang aromanya cenderung menyengat dan tidak ada manfaat lain, selain ya wangi ajah.
Well yang jelas saat itu aku overwhelmed dengan barang baru yang kukenal. Satu, karena ada wewangian yang variannya banyak bangetsss. Kedua, karena wewangian itu alami jadi punya manfaat di badan juga. Ketiga, ada satu alat namanya diffuser yang ternyata inilah yang suka ada di spa-spa yang bikin ruangan wanginya mevvah itu.
Yes, sejak saat itu, aku nggak pernah berhenti mempelajari apa itu essential oil dan penggunaannya. Aku memang dari awal dan akhirnya menggunakan Young Living Essential Oil. Kenapa? Pertama, karena variannya paling banyakkkkk. Kedua, wanginya konsisten, so, kupikir ini karena cara produksi dan pengemasannya menggunakan standar yang baku. Ketiga, dapet edukasi doong hahaha… Ini penting karena aku sama sekali nggak paham tentang EO.
Semakin ke sini, karena YLEO ini memang dijual secara direct selling atau MLM, tapi aku dah pelajari dan YLEO ini memiliki sistem yang cukup fair. Bukan yang semata-mata menguntungkan upline-nya. Konon, harganya jadi mahal karena MLM. I fairly say Yes, karena sistemnya yang direct selling tadi, jadi ya upline-nya dapat komisi ketika membantu edukasi kepada membernya. Tapi believe me, kalau aku nggak ngapa-apain, aku ga dapet apa-apa hahaha… Karena ini bukan sistem piramid atau ponzi. But most of all, I get the best product of EO in YLEO. Ini penting sih buatku. See the picture deh, akhirnya aku ga tahan untuk tidak mengkoleksi semua EO-nya. Hahahaa.. gawattt memang kalau udah cinta.
Apakah berhenti sampai situ? Nggak dong. Pada saat sebelum pandemi aku kenal YLEO ini dan semakin mempelajari aku tahu ada banyak hal yang bisa kumanfaatkan dari EO. Iyaaa… aku sekarang bikin parfum, sabun, shampoo, body lotion, minyak telon, dan lainnya SENDIRI! Selama pandemi, aku punya banyak kesempatan untuk kursus ini itu, baik lokal maupun dari luar. Biayanya ga murah lho, karena aku pengen kalau bebikinan dari EO itu nggak ngasal. Alami itu bukan berarti 100% aman lho. Justru semakin banyak yang harus kita pahami.
Yang jelas, sekarang aku memang sangat mengurangi produk-produk yang ada bahan kimia berbahaya. Karena ini ternyata sangat berpengaruh pada hormon dan gangguan haid. Next aku ceritain tentang ini di postingan terpisah ya. Mahal ya? Relatif banget ini. Awalnya mungkin iya, karena saking pengennya punya oil ini dan itu. Pas bikin serum muka, harus punya ini dan itu. Tapi sekarang, jadi semakin irit karena 1 botol oil aja nggak habis-habis. Asal simpennya bener, aromanya tetap sama, bisa awet banget si EO ini.
Begitulah, sepenggal ceritaku kecemplung di dunia EO. Nantikan jejak ceritaku lainnya ya, aku akan sering-sering share resep-resep dan macam-macam DIYku.
-myl-