Uncategorized

Kemeja Tak Kunjung Jadi, Malah Jahit Tas

I am a crafter. Iya..aku suka ngecraft dari kecil. Sampai akhirnya tahun 2014 (kalau ga salah ya), aku bawa mesin jahit jadul dari Jogja dengan niat mulia untuk menjahit kemeja misua biar irit gitu maksudnya.

Meskipun keluargaku itu keluarga penjahit dan bebikinan kaos (kebetulan namanya adalah Maya Collection karena berdiri saat aku dulu lahir), tapi aku tuh nggak bisa njahit. Haha… Bahkan saat SMP aku pilih pelajaran tata busana, tapi aku minta tolong penjahit mamaku untuk bikinin tugas jahit celana pendek hihihi….

Singkat cerita, aku boyong si mesin jahit ini tanpa modal skill menjahit sama sekali. Karena sekarang sudah ada mesin jahit (=MJ), mau ga mau aku belajar jahit. Jahit simpel dulu la yaw, seperti sprei dan sarung bantal. Sukses.

Trus mulai cari aneh-aneh dan ketika berselancar di internet, aku nemuin cara njahit tas. Seinget aku, aku bahkan lupa untuk cari cara jahit kemeja hahahaa…. Seinget aku juga, selera menjahit kemeja hilang gara-gara aku mencoba mendedel satu kemeja dan ternyata aku bahkan ga bisa menjahit ulang hiks.

Biar tetep mood, aku cobalah menjahit tas ini. Dan ternyata sukses!! Akhirnya dari satu tas ke tas yang lain. Sangat tekun sampai akhirnya juga jualan alat bahan craft bikin tas, karena kalau beli banyak lebih murah tapi aku butuhnya dikit.

Maka, lahirlah Craft Needs hingga sekarang masih eksis sebenarnya. Lama-lama aku juga ngajarin bikin tas, bikin modul, buka workshop, dan lainnya. Semua masih di bawah payung Craft Needs a.k.a. Craft Needs Studio (CNS). Website CNS sedang on progress, ditunggu aja ya gaes. Nanti segala tutorial akan ada di website ini.

Ada yang kepo dengan mesin jahitku di awal-awal dan hasil karya yang kubuat?

Jadi ini adalah mesin jahit legendaris yang aku bawa dari Jogja. Memang mesin yang dibelikan untukku tapi nggak pernah kusentuh haha… Konon mesin jahit ini sebenarnya adalah produk black market karena dibeli dari awak kapal yang bawa barang-barang dari Jepang. Jadi pada saat MJ ini dibeli, fiturnya udah cukup canggih. Janome ini pakai semacam kam atau kaset untuk jenis-jenis bordir yang beda-beda.

Kalau ga salah, ini seri Janome 672. Sekarang Janomenya masih berfungsi, hanya saja bagian/slot untuk pasang kam-nya ada yang patah, jadi untuk jenis-jenis jahitan lainnya belum bisa berfungsi lagi. Kalau yang lain masih oke. Meskipun jarang banget dipakai, tapi tetap diservis buat perawatan dan dipajang sebagai saksi sejarah.

Nah, karena postingan ini untuk menceritakan awal mula aku jahit, maka wajib ya untuk share hasil karyaku yang masih abal-abal banget karena skill pemula yang baru belajar jahit seminggu langsung sok-sokan jahit tas haha… Selain skill jahit yang apa adanya, skill foto dan kapasitas kamera juga masih adanya apa…hehe…. Tapi aku ngga malu kok, karena semua adalah bagian proses. Kalau ga ada awal, maka ga akan ada saat ini.

Saat itu belum kenal dengan kain yang tepat untuk tas, belum kenal pelapis dan segala aksesorisnya. Bahkan aku masih pakai resleting jepang lho buat bikin pouch hahaha…. Tapi justru dari situ, dari berbagai macam kesalahan, aku jadi banyak belajar dan jadi bisa ngajari agar nggak perlu ngalami kesalahan yang aku lakukan.

Follow terus blog aku ya, untuk ngikutin berbagai cerita dan pengalaman tentang jahit menjahit.

-myl-

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *