[warning: spoiler]
Siapa yang ngga kenal Song Hye-kyo, aktris korea yang filmnya selalu menarik perhatian. Pemain film di Descendant of the Sun bareng mantannya, Song Joong-ki, kini main drama lagi dengan genre yang menurutku nggak biasa. Buat penonton drama korea yang biasanya genre-nya romantis, sekarang disuguhi sebuah drama dengan genre dark dan thriller yang hanya tayang di Netflix, the Glory.
Trailer yang disuguhkan oleh Netflix juga menurutku cukup dark dan captionnya bikin aku pengen nonton, meskipun rasanya ngeri-ngeri sedap. Ya gimana, aku biasanya nonton yang lembut-lembut dan ngga ada cerita balas dendam maupun kekerasan. Tapi suerr, ini menggelitik banget untuk coba ditonton.
Drama ini bercerita tentang seorang anak SMA, Moon Dong-eun (Song Hye-kyo dan Jung Ji-So pada saat SMA), yang dirundung (di-bully) oleh teman-temannya yang notabene punya kekuasaan. Teman-temannya ini satu gank, ada 3 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Tentu saja gank itu punya seorang alpha alias pemimpin, yaitu Park Yeon-jin.
Scene perundungan ini cukup bikin deg-deg serr dan kadang aku harus tutup mata, karena menurut standar drakor romantis ini terlalu sadis. Meskipun kalau dibandingkan dengan drama seperti Outlander ya ngga ada apa-apanya sih hehe…
Pada episode awal, situasi Dong-eun sungguh tidak menguntungkan. Tidak ada satu orang pun yang sanggup membantu. Kalaupun ingin membantu, orang tersebut disingkirkan dari hidupnya sehingga Dong-eun selalu sendirian, termasuk ibu dan bapak (tiri) yang tidak peduli dengan apa yang dialami Dong-eun.
Di sini, aku takjub dengan akting Jung Ji-so sebagai Dong-eun muda, karena dia bisa menggambarkan sosok Dong-eun yang sebenarnya bukan tipe yang lemah, mau melawan, tapi memang lawannya cukup tangguh, dan dia hanya bisa menahan siksaan demi siksaan yang didapatkan dari Park Yeon-jin.
Dong-eun berhasil survive hingga dewasa. Dia bertahan hidup dengan satu tujuan untuk membalaskan dendam kepada Park Yeon-jin dan gank-nya. Digambarkan bagaimana dia bertahan hidup dan mencoba untuk mengejar sekolah yang dia tinggalkan.
Dia tahu lawannya bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan, sehingga balas dendam dilakukan dengan rencana yang sangat rapi dan jangka panjang. Bertahun-tahun.
Sampai akhirnya, drama ini menggambarkan kisah yang terjadi ketika mereka berumur 36 tahun. Ketika Park Yeon-jin sudah menjadi seorang istri dari pengusaha sukses dan dia sendiri berkarir sebagai pembawa berita cuaca yang tenar. Park Yeon-jin juga bahkan telah memiliki anak berumur 10 tahun. Di sinilah drama ini menjadi menarik dan menegangkan.
The Glory menurutku tipikal drama yang ngga bisa ditonton hanya 1 episode saja, karena kita akan selalu penasaran apa yang terjadi selanjutnya. Kita ingin mengetahui bagaimana rencana dan strategi Moon Dong-eun akan berhasil dan bagaimana cara berhasilnya. Kita diajak untuk mellihat dengan jeli bagaimana Moon Dong-eun menyusun pondasi satu per satu agar memperoleh hasil yang dia inginkan.
Selama perjalanannya, ada banyak hal yang tidak terduga. Kehadiran peran-peran yang tidak ada dalam rencana, seperti dokter bedah plastik Joo Yeo-jeong (dimainkan oleh Lee Do-hyun). Tapi yang seru adalah apakah benar peran-peran yang seperti tidak terduga itu benar-benar tidak berkaitan? Atau jangan-jangan memang semuanya terkoneksi secara tidak terduga??
Selama perjalanan Moon Dong-eun membalaskan dendamnya, dia bertemu dengan seseorang yang akhirnya membantu dia menjadi mata-mata. Wanita dan anaknya ini disiksa suaminya dan Moon Dong-eun hadir untuk menjalin sebuah hubungan mutualisme. Terkadang hubungan tersebut memunculkan sisi manusiawi seorang Moon Dong-eun, seorang yang seharusnya mulai menikmati hidupnya saja tanpa memikirkan balas dendam.
Namun, drama ini mengemas alur cerita dengan apik. Di saat kita berpikir, kenapa sih mau balas dendam, you can have a good life now, kemudian muncul flash back bagaimana Moon Dong-eun dirundung dan no words can describe the pain. Saat itu pula kita jadi memaklumi apa yang dilakukan Dong-eun memang ‘wajar’.
Season 1 The Glory diakhiri dengan sangat menggemaskan dan sangat membuat penasaran bagaimana jadinya season 2 yang akan tayang bulan Maret. Buatku sendiri, ini drama yang sangat dark, menyelami bagaimana seseorang yang mengalami perundungan itu akan memiliki trauma yang tidak akan pernah bisa hilang. Konon, perundungan dalam cerita ini memang pernah benar terjadi tapi aku belum riset tentang ini ya.
Yes, aku ngga sabar untuk nonton season 2-nya, dan berharap ketegangan dari season 1 ini terus berlanjut. Adakah kalian yang sudah nonton?